Selasa, 26 Mei 2009

Bahaya Kanker Di Balik Melamin Murah

Saat diperkenalkan di Indonesia pada 1970-an, perlengkapan makan dari bahan melamin segera memikat konsumen. Ringan dan tak mudah pecah. Praktis dibawa piknik pula.

Namun, penelitian YLKI mengingatkan kita untuk lebih cermat dan bijak. Sebab, ada yang berharga murah tapi terbuat dari bahan yang membahayakan kesehatan.

Bagaimana tidak tergiur pada perlengkapan makan berbahan melamin kalau harganya sangat murah? Bayangkan, produk melamin dari segala jenis dan ukuran hanya dihargai Rp 10.000,- untuk 3-4 buah. Bahkan di sejumlah hypermarket dan pusat grosir ditawarkan kiloan dengan patokan sekitar Rp 25.000,-/kg. Sebaliknya, melamin lokal (bermerek Golden Dragon, Hoover, Onyx, Vanda) berupa sendok, gelas, cangkir, piring, pinggan sampai mangkuk besar kisaran harganya Rp 2.000,- --- Rp 40.000,-.

Tak heran jika produk melamin murah itu makin mudah dijumpai dalam keseharian. Penjaja bakso, warung makan, sampai usaha jasa boga beranggaran rendah dengan senang hati mulai mengganti perangkat makan dari beling dan gelas dengan perlengkapan yang mengurangi risiko rugi karena pecah ini. Produsen makanan siap saji dari kacang kulit sampai biskuit bubur bayi pun menyertakan perlengkapan makan dari melamin murah itu dalam kemasan sebagai hadiah, pemikat calon pembeli.

Namun, uji produk melamin yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan jurusan Kimia FMIPA, Universitas Indonesia terhadap 10 jenis merek (empat lokal, enam impor) menunjukkan, tak semuanya memenuhi food grade. Artinya, ada di antara produk-produk tadi yang mengandung zat berbahaya atau beracun dan bisa berpindah ke makanan akibat proses pengolahan makanan. Misalnya, dipakai untuk menyimpan sayur panas.

Pencetus kanker

Zat berbahaya itu formaldehid namanya. Dalam kadar tinggi bahan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm.

Penelitian laboratorium selama dua tahun oleh Chemical Industry Institute of Toxicology yang dimulal tahun 1979 menunjukkan, kontak dengan formaldehid menyebabkan kanker hidung pada tikus. Penelitian ini didukung oleh 36 perusahaan kimia di AS. Tahun 1987 Environmental Protection Agency (EPA) AS menggolongkan formaldehid sebagai zat yang mungkin memicu kanker.

Beberapa penelitian juga membuktikan, pekerja yang terpapar formaldehid berisiko terserang kanker lebih besar beberapa kali, apalagi jika berlangsung terus-menerus. AS kemudian secara tegas menyatakan, formaldehid sebagai pencetus kanker bagi manusia. Uap formaldehid memicu radang pada mata (perih), hidung, saluran pernapasan atas, batuk, bronkitis, pneumonia, dan asma.

Kulit yang terpapar formaldehid akan perih dan kemerahan seperti terbakar. Bila air yang terkontaminasi formaldehid terhirup atau tertelan akan menyebabkan sakit mendalam, luka bernanah, dan pembusukan pada selaput lendir tubuh (misalnya pada pipi bagian dalam dan bibir). Gejala keracunan dapat ditandai dengan muntah-muntah, pusing, dan hilang kesadaran. Kematian bisa terjadi bila formaldehid terminum sampai kadar 30 mg/l.

Pertanyaannya, dari mana datangnya formaldehid ?

Untuk menjawabnya mari kita tengok ke belakang ketika pada 1907 ahli kimia Belgia, Leo Hendrik Baekeland, menemukan plastik buatan (sintetis) pertama yang disebut bakelite. Inilah cikal bakal melamin yang awalnya digunakan sebagai bahan dasar pesawat telepon generasi pertama.

Kemudian senyawa ini dikembangkan dan diterapkan untuk industri perlengkapan rumah tangga, termasuk perangkat makan.

Pada 1930 - 1940-an, perusahaan-perusahaan di AS macam Cyanamid, Ciba, dan Henkel mengembangkan senyawa ini untuk industri tekstil sebagai bahan pengisi dan perekat. Keunggulannya berupa kejernihan, stabil terhadap panas, cahaya, bahan kimia, goresan, bahkan api !

Faktor inilah yang membuat melamin formaldehid makin luas digunakan pada tahun-tahun awal pasca-Perang Dunia 11. Antara lain digunakan pada industri kayu lapis untuk memperkuat dan mempercantik produk-produknya.

Lokal asli

Jadi, memang dari sononya formaldehid sudah nebeng di melamin. Menurut Bambang Ariwahjoedi, pengajar pada FMIPA ITB, melamin merupakan persenyawaan (polimerisasi) kimia antara monomer formaldehid dan monomer fenol. Bila kedua senyawa bergabung, sifat racun formaldehid akan hilang karena terlebur menjadi satu senyawa, yaitu melamin.

Formaldehid dalam senyawa melamin dapat muncul kembali karena depolimerisasi. Akibat proses ini, formaldehid terlepas menjadi monomer yang bersifat racun. Pemicunya bisa berupa paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan, dan tergerusnya permukaan melamin hingga partikel formaldehid terlepas.

Meski tahan di rentang suhu 120 derajat celcius sampai 30°C di bawah nol, tapi karena menyerap panas, melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi terpapar dalam jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave.

Persoalan lain, dalam persenyawaan yang kurang sempurna dapat terjadi residu. Sisa formaldehid dan fenol yang tak bersenyawa itu akan terjebak dalam materi melamin. Formaldehid yang terjebak inilah yang bisa mengancam kesehatan bila masuk ke tubuh manusia.

Dari uji produk melamin, melamin lokal dan impor dari Cina mempunyai senyawa berbeda. Melamin lokal terbuat dari melamin asli, sementara yang impor terbuat dari bahan bukan melamin, salah satunya urea formaldehid. Kedua senyawa ini dibentuk oleh reaksi polimerisasi yang menghasilkan fenol.

Senyawa melamin dan urea berasal dan hasil reaksi formaldehid dengan senyawa amino yang mengandung kelompok senyawa NH2. Susunan kimianya sangat berbeda. Melamin punya struktur rantai lingkaran sehingga lebih stabil. Ikatan kimia urea formaldehid berupa rantai lurus, makanya pelepasan formaldehid lebih mudah. Urea formaldehid hanya tahan sampai suhu 62 derajat celcius hingga lebih mudah pecah atau berubah bentuk pada perlakuan suhu ekstrem. Urea yang dipanaskan akan menghasilkan formaldehid yang kadar pencemarnya tergantung pada seberapa kuat ikatan bahannya serta tingkat proses yang dijalankan produsen.

Untuk menguji kadar formaldehid pada beberapa produk berbahan melamin, YLKI melakukan dengan beberapa cara.

Pertama, uji rebus. Produk melamin direbus dalam 2 l air selama 30 menit dalam panci tertutup berlubang kecil untuk menghindari tekanan. Ini untuk memperbandingkan dengan kebiasaan konsumen menggunakan wadah itu bagi air mendidih, misalnya menyeduh teh, kopi, atau sebagai wadah bakso kuah dan sup panas yang biasa disantap selama 15 - 30 menit. Juga untuk menguji penggunaan berulang dengan air mendidih.

Kedua, uji kadar formaldehid dengan Pharmacopoeia Standard (Baku Mutu Farmakop). Hasilnya, seperti yang terungkap dalam Warta Konsumen, September 2004, enam merek melamin impor Cina ternyata berkadar formaldehid tinggi, 4,76 - 9,22 mg/l. Sementara merek lokal (Onyx, Golden Dragon, Vanda, Hoover) berkadar kurang dan 0,05 mg/l.

Safe yang tidak aman

Dari pengujian pula, YLKI mewanti-wanti untuk hati-hati dengan melamin impor dari Cina yang mencantumkan label aman.

Misalnya, pada mug bertutup merek W Melamin CH 13 tercantum label heat safe. Saat diuji di laboratorium, hasilnya ternyata bertolak belakang.

Hal semacam ini bisa menyesatkan konsumen yang mempunyai bayi dan biasa menyucihamakan wadah makanan bayi dengan cara direbus. Maunya aman, tapi justru berbahaya. Kandungan formaldehid dari mug yang direbus 30 menit ini sangat tinggi (8,82 mg/l).

Agar tak waswas, kita bisa melakukan uji sederhana untuk memastikan apakah perangkat makan melamin kita asli atau tak memenuhi food grade.

Pertama, uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20 detik. Jika tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak memenuhi food grade. Pada melamin asli hanya tampak gosong tanpa bau formaldehid.

Kedua, uji rebus selama 30 menit sampai satu jam. Melamin palsu (dalam hal ini impor dari Cina) akan berubah bentuk, meliuk, bahkan rapuh dan mencair. Uap rebusannya pun menyebabkan mata perih, batuk, dan mual.

Walau sekilas sama, secara fisik kita bisa membedakan melamin asli dan palsu. Melamin asli lebih tebal dan berat dibandingkan dengan melamin palsu yang lebih terkesan sebagai plastik. Bila sesama melamin asli dibenturkan, bunyi yang terdengar akan lebih "tebal" dibandingkan dengan pembenturan antarmelamin palsu. Permukaan melamin asli lebih licin dan berkilau, sedangkan yang palsu mudah ternoda oleh pangan berwarna (misalnya, teh atau kopi) hingga warnanya lebih gelap. Walau lama-kelamaan akan kusam juga, melamin asli lebih stabil ketimbang yang palsu.

Dengan perlakuan dan perawatan benar, perlengkapan makan melamin bisa layak digunakan 6 - 10 tahun. “Ini laporan dari salah satu konsumen,” tutur Dedi Cahyadi, asisten manajer Research and Development Onyx Design yang mulai berproduksi sejak 1988.

Agar perlengkapan melamin awet, cucilah segera setelah dipakai. Tak masalah apakah menggunakan pembersih sabun cair atau sabun colek. Yang penting, jangan digosok kasar. Gunakan spons halus dan hindari penggunaan sabut kelapa, abu gosok, apalagi bahan penggosok dari logam yang mulai ditawarkan di pasaran.

Kapan sebaiknya peralatan makanan dari melamin ini diafkir ?

Perhatikan permukaannya. Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman makanan macam teh, kopi, makanan asam yang lebih mudah terserap, juga bila mulai kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja. Selain mempertimbangkan keamanan bagi kesehatan, tentu tak elok lagi dipandang. Selera makan mungkin ikut berkurang. Bekas peralatan makan kita ini masih bisa dimanfaatkan sebagai tatakan pot, misalnya. *
Detail Formalin

Berdasarkan hasil pemantauan BB-POM di Surabaya, dari 91 contoh pangan olahan yang dijual di pasaran, sebanyak 24 di antaranya positif mengandung formalin. Selain mi basah, makanan lain yang mengandung banyak formalin adalah tahu, ikan asin, dan ikan segar. Laporan Badan POM tahun 2002 menunjukkan bahwa dari 29 sampel mi basah yang dijual di pasar dan supermarket Jawa Barat, ditemukan 2 sampel (6,9 persen) mengandung boraks, 1 sampel (3,45 persen) mengandung formalin, sedangkan 22 sampel (75,8 persen) mengandung formalin dan boraks. Hanya empat sampel yang dinyatakan aman dari formalin dan borak. Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada pembuatan mi akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin akan menghasilkan mi yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.

Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram.

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.

Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara lain :

* Formol
* Morbicid
* Methanal
* Formic aldehyde
* Methyl oxide
* Oxymethylene
* Methylene aldehyde
* Oxomethane
* Formoform
* Formalith
* Karsan
* Methylene glycol
* Paraforin
* Polyoxymethylene glycols
* Superlysoform
* Tetraoxymethylene
* Trioxane

Fromalin digunakan untuk :

* Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, kapal, gudang, dan pakaian.
* Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain.
* Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, dan bahan peledak.
* Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas.
* Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
* Bahan untuk pembuatan produk parfum.
* Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.
* Pencegah korosi untuk sumur minyak.
* Bahan untuk insulasi busa.
* Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
* Cairan pembalsam ( pengawet mayat ).
* Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih karpet.

Penggunaan formalin yang salah
Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin.

Dasar hukum yang melarang penggunaan formalin di antaranya UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Formalin dan metahnyl yellow merupakan bahan tambahan pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya dalam makanan menurut peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan

Jika dalam tubuh manusia ?
Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh.
Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata.

Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing

Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.

jika dikonsumsi manusia
Formalin bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, mengganggu fungsi hati, ginjal, dan sistem reproduksi Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa timbut antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran darah.

Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi
Dapat mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan haimatomesis (muntah darah) yang berakhir dengan kematian Formalin atau larutan formaldehida (HCHO) yang biasanya untuk bahan pengawet mayat, penggunaannya pada makanan dalam dosis tinggi akan menyebabkan iritasi lambung, menyebabkan kanker, gagal ginjal, lever, limpa dan merusak jaringan tubuh.

Mendeteksinya ?
Deteksi formalin dan boraks secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan bahan-bahan kimia, yaitu melalui uji formalin dan uji boraks.

Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk. Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin. Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk. Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.

Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan :

* Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat yang semakin menyengat; sedangkan
tahu tidak berformalin akan tercium bau protein kedelai yang khas;
* Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika ditekan akan hancur;
* Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak berformalin paling hanya tahan satu dua hari.
* Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogen/seragam dan penampakan mengilap.
Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, warnanya cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya, maka akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogen/seragam. Bahkan, ada sebagian masih berwarna putih.

Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.
Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila tersedia. Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.

Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), berikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan bila nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya trauma esofagus dan saluran cerna dapat dilakukan tindakan endoskopi. Untuk meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis (tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan asidosis metabolik berat pada korban.

Dikatakan, formalin mempunyai waktu paruh yang sangat singkat yakni 90 detik, sehingga tidak mudah mendeteksinya. Dalam konsentrasi yang tinggi, formalin secara cepat merusak organ tubuh. Formalin bersifat mutagenik atau mengubah sel. Menurut Nurul, kanker diawali dari perubahan sel yang bisa disebabkan mutasi. Selain itu, katanya, formalin juga menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia. Dengan kondisi tersebut, maka berbagai virus yang menimbulkan penyakit semakin cepat berkembang biak di tubuh.


Air Putih dan Susu

Fransiscus menjelaskan, formalin bersifat mudah larut dalam air dan mudah menguap. Bila seseorang keracunan formalin dalam konsentrasi yang tinggi, maka untuk memperlambat proses perusakan organ tubuh bisa dilakukan dengan minum air putih atau susu sebanyak empat gelas sampai delapan gelas.

Lebih jauh dikatakan, tidak mudah bagi orang awam mengenali makanan terkontaminasi formalin. Tetapi secara kasat mata yang bisa menjadi petunjuk makanan mengandung formalin atau tidak, antara lain kondisi makanan yang kenyal, warnanya bagus, dan bau formalin seperti bau kutu busuk.

Sementara itu menurut Lanita, makanan yang tidak kenyal belum tentu tidak mengandung formalin. Karena, sesuai dengan sifat formalin yang mudah menguap maka dalam waktu satu hari sampai dua hari maka formalin akan berkurang sehingga makanan menjadi lembek.

Lebih jauh dikatakan untuk mengantisipasi paparan formalin, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya menghindari penggunaan/kontak langsung terhadap formalin, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung antioksidan, serta minum air putih yang cukup. "Jangan menggunakan tahu segera setelah dibeli. Sebaiknya tahu direndam semalam dalam air bersih yang sering diganti, merebus mi dengan air yang banyak dan air untuk merebus diganti, serta mencuci ikan dengan bersih, kulit ikan digosok dan direndam di dalam air," ujar Lanita.

Ditambahkannya, formalin juga ditemukan pada semua pembungkus berbahan dasar resin, kotak plastik (berbahan plastik) dan peralatan yang terbuat dari resin (melamin) yang kandungan formalin (formaldehida) mencapai 5 ppm. Selain itu, pembungkus makanan lain yang berisiko bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik adalah stereofoam yang mengandung bahan kimia stearin.

Kriteria Keluarga mandiri Sadar Gizi

1. Biasa makan beraneka ragam makanan.

2. Selalu memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya (menimbang berat badan), khususnya balita dan ibu hamil.

3. Biasa menggunakan garam beryodium

4. Memberi dukungan kepada ibu melahirkan agar memberikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan.

5. Biasa makan pagi.

Keluarga dikatakan kadarzi, bila dapat melaksanakan seluruh perilaku tersebut. Bila salah satu perilaku belum dapat dilaksanakan, maka keluarga tersebut belum Kadarzi.

Yang perlu disampaikan agar keluarga biasa makan beraneka ragam makanan

1. Pengertian aneka ragam makanan yaitu :

Makan 2-3 kali sehari yang terdiri dari 4 macam kelompok bahan makanan. Dari tiap kelompok bahan makanan dan jenis yang dikonsumsi, maka makin banyak jenisnya makin baik. Adapun 4 kelompok bahan makanan tersebut adalah :

1.Makanan pokok, sebagai sumber zat tenaga : beras, jagung, ubi, singkong, mie, dan lain-lain.
2.Lauk pauk, sebagai sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam, daging, tempe, kacang-kacangan, tahu, dll.
3.Sayuran dan buah-buahan, sebagai sumber zat pengatur : bayam, kangkung, wortel, buncis, kacang panjang, sawi, daun singkong, daun katuk, pepaya, pisang, jeruk, semangka, nanas dan lain-lain.

2. Manfaat makan aneka ragam makanan, yaitu :

Untuk melengkapi zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar dapat melakukan pekerjaan sehari-hari dan terhindar dari penyakit kekurangan gizi.

3. Akibat tidak makan aneka ragam makanan, yaitu :

Tubuh kekurangan zat gizi tertentu dan lebih mudah terserang penyakit dan khusus balita pertumbuhan dan kecerdasannya terganggu.

4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan aneka ragam makanan, yaitu :

¨ Jelaskan tentang pentingnya makan aneka ragam makanan pada kesehatan, pertumbuhan dan kecerdasan.

¨ Memanfaatkan pekarangan disekitar rumah dengan menanam tanaman, beternak ayam, bebek, ikan dan lain-lain agar dimakan oleh anggota keluarga dan hasil pekarangan juga dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.

¨ Mengupayakan bantuan dari sektor pertanian, untuk mengusahakan penggunaan lahan pertanian secara gotong royong bagi keluarga yang tidak mempunyai pekarangan.

¨ Anjurkan ibu untuk masak aneka ragam dengan menu yang disukai oleh angota keluarga.

Nikmatilah aneka ragam makanan yang tersedia.

Yang perlu disampaikan pada keluarga agar memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya.

1. Pengertian memantau kesehatan dan pertumbuhan, yaitu : mengikuti perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil.

2. Kegunaan memantau kesehatan dan pertumbuhan yaitu :

1.

Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balita.
2.

Mengetahui kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin, mencegah ibu melahirkan Bayi dengan berat badan lahir rendah dan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan.
3.

Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjut.

3. Akibat bila tidak memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, yaitu :

¨ Tidak mengetahui perkembangan pertumbuhan bayi, anak balita dan janin secara normal.

¨ Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita, dan ibu hamil, misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesehatan lain.

4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum memantau kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarganya, yaitu :

¨ Anjurkan kepada anggota keluarga/ibu menimbang bayi dan anak balitanya setiap bulan ke Posyandu. Bila berat badan anak turun atau tidak naik, maka anjurkan orang tua/ibu untuk memeriksakan anaknya ke Petugas kesehatan di meja 5 Posyandu atau Puskesmas terdekat.

¨ Anjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sesegera mungkin ke petugas kesehatan secara teratur, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. Bila ibu hamil terlihat kurus, maka anjurkan ibu tersebut untuk makan 1-2 piring lebih banyak dari biasanya, dan minum tablet tambah darah setiap hari 1 tablet, sedikitnya 90 tablet selama masa kehamilan. Selain minum tablet tambah darah, ibu dianjurkan makan-makanan sumber zat besi seperti : ikan, telur, tempe, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan.

Yang perlu disampaikan pada keluarga agar menggunakan/ masak dengan garam beryodium.

1. Pengertian garam beryodium, yaitu : garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh tubuh. Pada kemasan biasa ditulis “garam beryodium”.

2. Kegunaan garam beryodium, yaitu : mencegah terjadinya penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).

3. Akibat tidak menggunakan /masak dengan garam beryodium, yaitu terjadinya penyakit Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) yang ditandai dengan :

¨ Membesarnya kelenjar gondok di daerah leher, sehingga mengurangi daya tarik seseorang.

¨ Pertumbuhan anak tidak normal yang disebut kretin/kerdil.

4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum makan/masak dengan garam beryodium, yaitu :

¨ Anjurkan keluarga agar selalu makan/masak dengan garam beryodium.

¨ Jelaskan kepada keluarga bagaimana membedakan garam beryodium dan garam tidak beryodium dengan menggunakan test kit yang disebut Yodina test (dapat dibeli di apotik/toko obat).

Selanjutnya terangkan cara menggunakan test kit tersebut, yaitu : teteskan garam dapur dengan cairan yodina, maka akan terlihat perubahan warna garam putih menjadi biru keunguan pada garam yang beryodium. Semakin tua warnanya, semakin baik mutu garam beryodium.

5. Bagaimana jika tidak tersedia test kit dan cairan yodina ?

¨ Kupas singkong yang masih segar, kemudian diparut.

¨ Tuangkan 1 sendok perasan singkong parut tanpa ditambah air kedalam tempat yang bersih.

¨ Tambahkan 4-6 sendok terh munjung garam yang akan diperiksa.

¨ Tambahkan 2 sendok teh cuka biang, aduk sampai rata, biarkan beberapa menit. Bila timbul warna biru keunguan berarti garam tersebut mengandung yodium.

Yang perlu disampaikan pada ibu agar memberika ASI saja pada bayi dengan umur 0-4 bulan.

1. Pengertian pemberian Air Susu Ibu (ASI) saja, yaitu : tidak memberikan makanan dan minuman lain selain ASI pada bayi umur 0-4 bulan.

2. Kegunaan memberikan ASI saja, yaitu :

¨ ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, murah dan mudah memberikannya pada bayi.

¨ ASI saja dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dengan ormal pada bayi sampai berumur 4 bulan.

¨ ASI yang pertama keluar disebut kolustrum berwarna kekuningan, dan mengandung zat kekebalan untuk mencegah timbulnya penyakit. Oleh karena itu harus diberikan kepada bayi dan jangan sekali-sekali dibuang.

¨ Keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk makanan bayi 0-4 bulan.

¨ Dengan ASI mempererat ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

3. Akibat tidak memberikan ASI saja pada bayi, yaitu :

¨ Bila bayi umur 0-4 bulan diberi makanan lain selain ASI, dapat terjadi gangguan alat pencernaan.

¨ Bayi tidak mempunyai ketahanan tubuh untuk mencegah penyakit.

¨ Bila bayi diberikan susu botol sering terjadi mencret, kemungkinan bayi tidak cocok dengan susu bubuk atau cara membuatnya tidak bersih, dan pengeluaran biaya rumah tangga lebih banyak.

¨ Mengurangi ikatan cinta kasih antara ibu dan anak.

Tindakan yang perlu dilakukan bila ibu belum memberikan ASI saja pada bayi mulai umur 0-4 bulan, yaitu :

¨ Memberikan pendidikan gizi atau pengetahuan tentang pentingnya memberikan ASI saja pada bayi mulai umur 0-4 bulan.

¨ Mempersiapkan ibu agar dapat menyusui bayinya segera setelah melahirkan dengan menganjurkan makan-makanan bergizi yang dapat meningkatkan ASI, misalnya kacang-kacangan, sayuran hijau, ikan, telur dan buah-buahan.

¨ Mulai umur 4 bulan bayi dapat diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI.

Yang perlu disampaikan pada keluarga agar biasa makan pagi

1. Pengertian makan/sarapan pagi, yaitu : makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari.

2. Manfaat makan/sarapan pagi, yaitu :

¨ Untuk memelihara ketahanan tubuh, agar dapat bekerja atau belajar dengan baik.

¨ Membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan pelajaran.

¨ Membantu mencukupi zat gizi.

3. Akibat tidak makan pagi, yaitu :

¨ Badan terasa lemah karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk tenaga.

¨ Tidak dapat melakukan kegiatan atau pekerjaan pagi hari dengan baik.

¨ Anak sekolah tidak dapat berpikir dengan baik dan malas.

¨ Orang dewasa hasil kerjanya menurun.

4. Tindakan yang perlu dilakukan bila keluarga belum biasa makan pagi, yaitu :

¨ Jelaskan keuntungan seseorang bila membiasakan diri makan pagi.

¨ Anjurkan makan pagi sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga.

¨ Gunakan bahan makanan yang tersedia dan mudah dibuat dikeluarga atau mudah didapat di daerah setempat.

¨ Berikan contoh-contoh makan pagi yang sederhana dan bergizi.

¨ Pujilah keluarga apabila sudah melakukan perilaku gizi yang baik dan benar.

¨ Anjurkan agar tetap mempertahankan perilaku tersebut.

Keluarga Sadar Gizi

Keluarga Sehat

Keluarga പ്രോടുക്ടിഫ്


MASA DEPAN KELUARGA CERAH



Menyelamatkan Liburan dengan Ramuan Tradisional
Gangguan kesehatan atau kecelakaan bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk bila Anda sedang berlibur bersama keluarga. Sebelum menemukan dokter, coba beberapa resep obat tradisional berikut ini untuk mengatasi gangguan yang Anda alami.

Saat liburan, tentunya banyak kegiatan yang ingin Anda lakukan, termasuk pergi ke berbagai tempat yang selama ini belum pernah Anda kunjungi bersama keluarga. Namun, siapa yang tidak sedih bila ketika tengah menikmati perjalanan itu Anda mengalami gangguan, padahal diperlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh bantuan yang benar-benar profesional?

Sebelum pertolongan yang lebih memadai didapatkan, secara tradisional Anda bisa memanfaatkan tumbuhan obat yang kini mulai banyak dikelola oleh perorangan atau kelompok.

Menurut Endah Lasmadiwati, ahli akupresur yang juga mengelola Kebun Tanaman Obat Sringanis di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan atau cedera yang bisa Anda tangani dengan ramuan tradisional, yang mungkin tidak terlalu sulit didapat.

Cegukan

Ramuan I: Peras 2 buah jeruk peras. Tambahkan 1 gelas air hangat dan 1 sendok makan madu. Aduk, minum sampai habis.

Ramuan II: Iris kecil-kecil buah pepaya mengkal. Bubuhkan perasan sebuah jeruk nipis yang sudah dicampur dengan 1 sendok makan madu. Makan sedikit-sedikit hingga cegukan mereda atau hilang sama sekali.

Digigit Serangga
Cara Membuat: Parut atau haluskan 2 butir bawang putih. Tambahkan 3 tetes cuka dapur. Gosokkan ramuan tersebut pada luka.

Keracunan
Cara Membuat: Belah sebutir kelapa hijau muda, tampung airnya. Minum 3 gelas dalam selang waktu tiga jam untuk membersihkan racun yang mungkin masuk ke pencernaan Anda.
Ciri-ciri kelapa hijau: Bila dikupas, kulit bagian tangkainya berwarna merah jambu.

Kulit Gatal Cara Membuat: Rebus 1 jari batang brotowali dan 3 iris temulawak segar dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Minum sehari 2 kali, tiap pagi dan sore, masing-masing setengah gelas.

Luka Bakar
Ramuan I: Parut kentang sebanyak 3 buah. Campur dengan 1 sendok minyak kelapa. Balutkan pada luka dengan sehelai kain bersih.

Ramuan II: Kupas 1 pelepah lidah buaya, ambil bagian dalamnya. Tumbuk dan balurkan pada luka.

Untuk ramuan I dan II, tambahkan masing-masing bahan sesuai berat ringannya luka bakar yang diderita.

Mimisan
Cara Membuat: Siapkan 2 lembar daun sirih. Gulung-gulung hingga daun lemas. Sobeklah ujung gulungannya dan sumbatkan pada lubang hidung. Ganti dengan daun yang baru bila perdarahan belum berhenti.

Gangguan Lambung

Cara Membuat: Siapkan 1 sendok teh ketumbar, cuci, lalu gerus. Masukkan dalam gelas, seduh dengan air panas hingga _ (tigaperempat) gelas. Aduk-aduk, lalu tutup. Bila sudah dingin, saring. Minum 2 kali sehari sebanyak _ (setengah) gelas. Boleh ditambahkan 1 sendok teh madu.

Diare

Ramuan I: Ambil lima sampai tujuh pucuk daun jambu biji atau daun yang muda, kunyahlah dengan sedikit garam. Ulangi hal yang sama sejam kemudian, dan ulangi lagi sejam kemudian bila diare masih berlanjut.

Ramuan II: Siapkan parutan rimpang kunyit sebanyak dua jari telunjuk orang dewasa, satu jari kelingking asam jawa, 1 sendok makan madu atau gula merah sepotong kecil, sedikit garam. Campur bahan-bahan dengan segelas air matang, kemudian direbus sampai menjadi setengah gelas. Saring, dan minum. Untuk anak-anak, minum paling banyak seperempat gelas saja.

Batuk
Cara Membuat: Ambil setengah jeruk nipis, peras airnya. Campur dengan 1 sendok makan kecap manis, minum. Kalau masih batuk, minum lagi ramuan tiap dua jam.

Mengantuk waktu menyetir

Ramuan: Minumlah air perasan sebutir jeruk nipis ditambah dua sendok makan madu. Bagi mereka yang tidak punya ada masalah dengan jantung dan tekanan darah tinggi, bisa minum secangkir kopi dengan gula.

Saran: Berhentilah di tempat aman untuk parkir dan istirahatlah secukupnya.

Lelah dan pegal-pegal

Ramuan: Siapkan beberapa butir bawang merah, parut. Campur dengan sedikit minyak kelapa atau minyak goreng. Balurkan ramuan tersebut di kaki, tangan, atau bagian lain yang terasa pegal atau kecapaian. Ramuan ini juga manjur untuk mengobati lecet-lecet dan kulit terkelupas atau melepuh.

Walaupun ramuan ini sudah banyak dibuktikan kemanjurannya, tidak ada salahnya selama berlibur membawa obat-obatan yang biasa dipakai. Selain persiapan obat, akan menjadi lebih lengkap berdoa terlebih dahulu kepada Tuhan Yang Maha Melindungi dan Maha Menyelamatkan.

Sumber : Senior

Tidak ada komentar: