Minggu, 03 Mei 2009

Gangguan Kencing

GANGGUAN kencing atau gangguan berkemih yaitu berupa urin yang tidak keluar atau keluarnya tersendat, atau justru tidak bisa menahan kencing.

Proses terjadinya kencing terjadi karena di tubuh kita terdapat pembuluh darah yang penting yaitu pembuluh darah arteri dan vena.

Ginjal berfungsi mengeluarkan kotoran (racun) dan cairan berlebih yang dikirim dari pembuluh darah arteri, kemudian darah yang sudah bersih dikembalikan ke pembuluh vena. Saat ini yang keluar menjadi urin.

Urine yang diproduksi di ginjal. Dikirim ke kandung kemih melalui ureter. Jika urin di kandung kemih sudah mencapai volume tertentu (sekitar 200-300 ml), tekanan di dalam kandung kemih akan meningkat dan rangsangan tersebut akan dikirim ke otak. Otak merasakan keinginan untuk kencing dan setelah memutuskan apakah kondisinya sudah layak untuk kencing atau tidak baru mengeluarkan perintah untuk kencing.

Kandung kemih yang menerima perintah tersebut akan berkontraksi dan ketika kekuatan otot - otot di uretra mengendor, urin keluar dari tubuh melalui uretra. Inilah yang disebut proses berkemih atau buang air kecil.

Jumlah urin yang diproduksi di ginjal dalam sehari tergantung dari cairan yang masuk ke dalam tubuh maupun jumlah keringat. Rata - rata sekitar 1200-1500 ml. Jadi kencing merupakan suatu proses yang sangat penting karena kegiatan ini adalah membuang sisa - sisa dari dalam tubuh.

Tapi kencing juga bisa mengalami gangguan, seperti urinnya tidak keluar atau malah tidak bisa menahan keinginan buang air kecil. Tetapi yang harus juga diketahui, gangguan kencing tidak sama dengan anuria yaitu kondisi di dalam ginjal tidak terbentuk air kencing sama sekali. Disebut gangguan kencing apabila produksi urinnya ada tetapi mengalami gangguan ketika kencing.

Jenis - jenis Gangguan Kencing

l. Urin tidak keluar

Di kondisi ini keinginan untuk kencing ada tetapi urinnya tidak bisa keluar dengan lancar. Keluarnya sedikit dan lama sekali, ini disebut kesulitan kencing. Penyebab utamanya adalah penyumbatan saluran kencing bagian bawah, jadi yang tersumbat adalah kandung kemih atau uretranya.

Penyumbatan saluran kencing bagian bawah ini bisa jadi karena pembesaran prostat sehingga menekan uretra sehingga urinnya susah keluar. Biasanya dialami oleh pria yang sudah berusia lanjut. Penyebab lainnya adalah uretra yang menciut yang disebabkan oleh kecelakaan atau trauma sehingga uretra menyempit dan menyebabkan sulit ketika kencing.

Tumor, batu atau benda asing bisa juga menjadi penyebab. Bila benda - benda ini berada di dalam kandung kemih atau di uretra, saluran kencing akan tersumbat sehingga urin sulit keluar.

Gejala yang sering dijumpai pada penyumbatan saluran kencing bagian bawah disamping sulit kencing, bisa juga sebaliknya sering kencing dan rasa nyeri di perut bagian bawah. Selain itu jika sistem saraf yang berhubungan dengan proses kencing cedera karena kecelakaan ataupun efek sesudah operasi akibat perdarahan otak dapat menyebabkan urin tidak keluar.

2. Tidak dapat mengontrol urin keluar (inkonstinensia urin)

lni adalah suatu keadaan ingin kencing atau tidak tapi urin dapat keluar sendiri. Sering dijumpai pada wanita usia lanjut. Sering terjadi pada saat ada tekanan dalam rongga perut seperti batuk, bersin, berteriak, tertawa keras, mengangkat beban berat, tiba - tiba berdiri atau banyak bergerak.

Penyebab utamanya karena mengendurnya sekumpulan otot dasar panggul, karena di dalam sekumpulan otot dasar panggul ini juga terdapat otot spingter (otot dinding uretra) yang berfungsi membuka dan menutup uretra. Jika sekumpulan otot dasar panggul ini mengendur maka kekuatan uretra pun mengendur pula sehingga keluarnya urin tidak terkontrol.

Mengendurnya otot - otot ini terjadi karena, melahirkan, bertambahnya usia, kegemukan dan lain - lain. Tidak bisa menahan buang air kecil hingga ke toilet.

Ada keinginan untuk kencing dan ingin ke toilet namun urin sudah keluar sebelum sampai ke toilet karena ketidakmampuan untuk menunda keinginan untuk kencing. Salah satu penyebabnya yaitu gangguan di otak seperti perdarahan di otak ataupun stroke yang mengakibatkan kemampuan mengontrol pengeluaran urin jadi terganggu.

Timmingnya jadi tidak tepat, urinpun keluar tanpa terkendali. Bisa juga disebabkan oleh radang pada kandung kemih.Akibat radang ini maka kandung kemih menjadi sangat sensitif sehingga sebelum sampai di toilet sudut menyusut / kontraksi yang menyebabkan urin keluar. Peradangan pada kandung kemih ini sering menyerang wanita muda.

4. Keluarnya urin tanpa ada rasa ingin kencing

Nggak ada keinginan untuk kencing tapi secara refleks urin keluar. Bisa disebabkan oleh cedera urat saraf tulang belakang yang diakibatkan oleh kecelakaan dan sebagainya. Jika urat saraf tulang belakang cedera maka instruksi keinginan kencing dari otak ke kandung kemih tidak tercapai.

Begitu juga sebaliknya, informasi bahwa urin sudah penuh dari kandung kemih ke otak pun tidak sampai. Karena itu, walaupun otak tidak merasakan keinginan untuk kencing tetapi jika urin sudah mencapai volume tertentu di kandung kemih maka secara refleks urin akan keluar.

5. Keluarnya urin akibat kandung kemih yang penuh

Keluarnya urin melalui celah - celah uretra yang sempit yang disebabkan oleh tersumbatnya uretra antara lain akibat pembesaran kelenjar prostat. Karena tidak bisa kencing, kandung kemih menggembung sehingga perut bagian bawah akan terasa sakit. Pembesaran prostat merupakan penyakit pada pria, karena itu gangguan kencing ini kebanyakan menyerang kaum pria.

6. Gangguan frekwensi dan volume buang air kecil

Disebut sering kencing, apabila dalam sehari seseorang kencing lebih dari 7 kali. Jika dalam sehari volume urin sedikit disebut oligouria. Keadaan ini bisa terjadi jika seseorang banyak mengeluarkan keringat tapi bisa juga karena penurunan fungsi ginjal. Jika volume urin seharinya banyak disebut juga poliuria. Biasanya terjadi pada penderita diabetes mellitus dan penderita diabetes insisipidus.

Penyembuhan

Penyembuhan gangguan kencing dapat dilakukan dengan berbagai cara dan sangat tergantung dari jenis gangguan kencingnya. Pada keadaan tidak dapat mengontrol urin keluar karena otot dasar yang mulai mengendur maka dapat dilakukan upaya senam kegel untuk memperkuat sekumpulan otot dasar panggul. Selanjutnya dapat didukung dengan pemberian obat untuk memperkuat kontraksi otot spingter maupun kandung kemih.

Jika kedua cara diatas tidak berhasil maka upaya yang terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan pembedahan, untuk mengembalikan posisi kandung kemih dan uretra ke tempat semula yang telah bergeser akibat mengendurnya sekumpulan otot dasar panggul.

Apabila penyebabnya radang kandung kemih akut dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Jika penyebabnya gangguan otak, maka disamping menyembuhkan gangguan tersebut juga perlu mengkonsumsi obat - obatan untuk memperkuat otot - otot di kandung kemih maupun otot - otot spingter.

Jika penyebabnya oleh cedera urat saraf tulang belakang yang mana kondisi ini sangat sulit untuk disembuhkan maka dapat ditangani dengan pemasangan kateter (selang kencing) yaitu pemasangan selang melalui uretra sampai ke kandung kemih.

Apabila penyebabnya oleh karena pembesaran kelenjar prostat maka dapat diatasi dengan pembedahan dan pemberian obat - obatan. Bila terjadi gangguan volume ataupun frekwensi maka bila penyakit diabetes atau gangguan fungsi ginjal telah dapat diatasi maka gangguan kencing juga dapat disembuhkan.

Setelah tahu bermacam gangguan kencing, maka jangan samakan tiap keluhan yang muncul karena sebenarnya satu sama lain sangat berbeda apalagi dengan mengambil tindakan sendiri. Secepatnyalah sebaiknya memeriksakan diri karena penyebab gangguan kencing berbeda - beda sehingga penanganannya juga berbeda - beda.***

Tidak ada komentar: